Keikhlasan adalah inti dari setiap ibadah dan amal. Allah berfirman dalam Al-Quran,
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas” (Quran, Al-Bayyinah: 5).
Jangan sampai kita melakukan suatu amalan hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia atau untuk kepentingan duniawi semata.
Amalan yang dilakukan tanpa keikhlasan hanya akan merusak hati kita.
Selain itu, kurangnya rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan juga dapat merusak hati.
Allah telah memberikan kita banyak nikmat, seperti kesehatan, keluarga, dan rezeki. Namun, seringkali kita lupa bersyukur dan lebih banyak mengeluh serta merasa kurang.
Mari kita renungkan berapa banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Sudahkah kita bersyukur atas semua itu atau justru kita sering mengabaikannya?
Tidak ridha dengan pembagian Allah juga disebut sebagai penyebab rusaknya hati.
Allah berfirman dalam Al-Quran, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal Ia amat baik bagimu,
Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal Ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Quran, Al-Baqarah: 216).
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu ridha dan menerima setiap ketetapan Allah dengan ikhlas.
Ketidakpuasan terhadap takdir hanya akan membuat hati kita gelisah dan tidak tenang.
Ridha terhadap takdir Allah akan membawa ketenangan dan kedamaian dalam hati.