Artinya, “Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka kelak posisinya di neraka,” (HR Ibnu Majah).
Hadits ini penting untuk diperhatikan karena menyebarkan hadits yang tidak sahih bisa menyebabkan dosa besar, terutama jika mengatasnamakan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Banyak hadits yang tersebar di masyarakat perlu diteliti dan diverifikasi sebelum diterima sebagai ajaran agama.
Dengan adanya hadits palsu, ada risiko penyebaran informasi yang salah yang bisa menyesatkan umat Islam.
Kita sebagai umat Islam perlu lebih selektif dan berhati-hati dalam menerima dan menyebarluaskan hadits.
Memastikan kebenaran hadits melalui kitab-kitab sahih dan ulama yang terpercaya adalah langkah penting untuk menjaga kemurnian ajaran Islam dan menghindari dosa besar akibat penyebaran hadits palsu. ***