Misalnya, mengenai bacaan basmalah di awal surat Al-Fatihah, ada perbedaan pendapat antara mazhab.
Mazhab Syafi'i dan Hambali memiliki pandangan berbeda tentang bacaan basmalah.
Mazhab Syafi'i menganjurkan bacaan basmalah dengan keras, sedangkan mazhab Hambali dan beberapa ulama lainnya menganggapnya cukup dibaca secara sirr (diam).
Dalam bacaan Al-Fatihah, sebagian ulama seperti Imam Ahmad dan Imam Malik memandang,
Bahwa basmalah seharusnya dibaca dengan keras, sementara yang lain lebih memilih bacaan sirr.
Riwayat yang berasal dari sahabat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam menunjukkan bahwa suara bacaan basmalah terdengar jelas di kalangan makmum.
Sebagian besar ulama sepakat bahwa prinsip dasar dalam beribadah adalah,
Mengikuti ajaran yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam dan memahami konteksnya.
Baca Juga: 3 Manfaat Sholat Tahajud yang Sayang untuk Ditinggal, Muslim Wajib Tahu, Simak Penjelasannya Disini
Oleh karena itu, dalam melaksanakan dzikir setelah shalat, baik fardhu maupun sunnah,
Hendaknya dilakukan dengan mengikuti sunnah dan menghindari praktik yang bisa mengarah pada bidah.
Dalam melaksanakan shalat, baik itu fardhu atau sunnah seperti shalat tahajud,
Penting untuk mematuhi aturan yang ada dan tidak membuat perubahan yang bisa merusak keabsahan ibadah. ***