Setelah mengikuti pengajian dan mengetahui manfaat meninggalkan musik dalam Islam, dia merasa perubahan yang signifikan dalam kehidupannya.
Dia mengaku bahwa sebelumnya, dirinya tidak menyadari betapa konyolnya perbuatannya itu, tetapi setelah belajar dari pengajian, hatinya terbuka dan imannya semakin kuat.
Memang, musik memiliki daya tarik yang kuat dalam mempengaruhi perasaan seseorang.
Musik bisa membuat kita sedih saat sedang sedih, atau bahagia saat sedang bahagia.
Baca Juga: Begini Tanggapan Ustadz Felix Siauw Tentang Polemik Hukum Musik dalam Islam, Halal atau Haram?
Namun demikian, tidak semua jenis musik atau lagu memiliki pesan yang baik dan santun.
Banyak musik yang penuh dengan kata-kata kasar dan tidak bermoral yang dapat mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, hal ini dapat berdampak negatif terutama pada jiwa seseorang.
Bagi umat Islam, lantunan Al Qur'an justru memiliki manfaat signifikan bagi kejiwaannya.
Musik yang memuat kata-kata cacian atau pesan-pesan negatif dapat mengotori hati dan mempengaruhi karakter seseorang secara tidak sadar.
Ataupun tidak ada kata cacian, ada kata-kata yang mengundang syahwat dan atau memunculkan hasrat cinta kepada lawan jenis, sehingga emosionalnya tidak stabil.
Oleh karena itu, meninggalkan musik adalah langkah penting untuk membersihkan hati dan memurnikan jiwa dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik.
Sebagai alternatif, Ustaz menyarankan untuk mendalami ilmu agama melalui kurikulum yang terstruktur.
Misalnya, mengikuti pengajian-pengajian tentang Aqidah, Fiqih, atau Sirah.
