Rasulullah pun memerintahkan kepada Aisyah agar membawanya ke abu Jahm untuk diganti menjadi hal yang lain.
Kemudian menggantinya dengan sesuatu yang tidak warna warni, dan oplosan saja.
Hal tersebut kata Rasulullah mengganggunya saat melakukan ibadah shalat (mungkin maksudnya shalat Sunnah yang dilakukan di rumah).
Kalau dicerna dengan akal, maka rasulullah seharusnya cukup menutup mata saja agar tidak terganggu.
Namun, rasulullah memilih mengganti hiasan tembok itu, dengan yang lain, agar tidak mengganggu.
Dan memang sesuai dengan Sunnah, bahwa ketika seorang shalat harusnya membuka matanya dan melihat ke arah tempat sujud.
Lanjut ustadz Dzulqarnain bahwa, jalan menuju kekhusyuan shalat itu banyak sekali.
Dia harus mengetahui celah yang membuatnya tidak fokus ketika shalat, kemudian mencari solusinya.
Kata beliau kita harusnya mempelajari dulu, dan mengenali hati agar bisa mendapatkan kekhusyuan dalam shalat. ***