Yakni ketika keduanya melalaikan seorang suami dari ketaatan pada Allah. Melalaikan ketaatan pada Allah karena anak dan istri adalah Sifat Buruk Suami yang harus dihindari dalam agama Islam.
Tidak sedikit dari kalangan suami yang melakukan pekerjaan yang haram demi untuk menghidupi anak dan istrinya.
Padahal Allah melarang seorang suami memberikan nafkah yang bathil kepada keluarganya.
Oleh karenanya kehadiran istri dan anak jangan sampai menjadi fitnah bagi seorang suami.
- Otoriter Terhadap Istri dan Anak
Menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga merupakan tugas seorang suami.
Namun, tugas ini seringkali disalahgunakan dengan melakukannya dibarengi tindakan otoriter. Sikap otoriter inilah yang seringkali dilakukan oleh seorang suami ketika berada di rumah.
Padahal sikap otoriter dalam rumah tangga merupakan sifat buruk suami yang harus dihindari.
Dalam rumah tangga yang ideal, hendaknya seorang suami bermusyawarah dengan istrinya mengenai berbagai masalah dalam rumah tangga. Bukan malah memutuskan perkara sendirian tanpa melibatkan peran anggota keluarga.
Rasulullah telah mencontohkan bagaimana menjadi suami yang selalu berdiskusi pada istrinya mengenai suatu masalah. Oleh sebab itu, seorang suami yang baik hendaklah menjauhkan diri dari sifat otoriter.
- Terlalu Sensitif Pada Perkataan Istri
Suami yang sensitif dan mudah marah pada perkataan istrinya adalah sifat buruk suami yang harus dihindari.
Hal ini disebabkan karena rasa sensitif itu biasanya datang dari rasa suudzon/prasangka buruk.
Padahal hubungan suami-istri haruslah dibangun atas dasar baik sangka dan saling tolong menolong.
Dengan perasaan husnuzan atau baik sangka, seorang suami tidak akan sensitif terhadap apapun perkataan istrinya.