Mengajarkan agama kepada istri dan keluarga merupakan kewajiban yang dimiliki oleh seorang suami.
Namun, jika suami belum memiliki kapasitas, maka ia dapat menanyakan pertanyaan seputar rumah tangga istrinya kepada seorang ulama.
- Mengubah Tabiat Istri dengan Kekerasan
Mengubah tabiat atau watak merupakan sesuatu yang sifatnya sangat sulit. Butuh waktu panjang dan proses yang lama untuk memperbaiki tabiat buruk milik seseorang.
Oleh karenanya ketika suami melihat istrinya memiliki tabiat yang buruk, maka gunakanlah kelembutan. Jangan pernah sekalipun menggunakan kekerasan dalam mengubah tabiat istri.
Hal ini dikarenakan mengubah tabiat istri dengan cara kekerasan merupakan salah satu sifat buruk suami.
Baca Juga: Apa saja Tugas Seorang Suami Menurut Islam? Yuk Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Padahal jika menggunakan kelembutan saja dapat menimbulkan rasa cinta dari sang istri. Rasa cinta itulah yang kelak dapat merubah tabiat sang istri.
- Meninggalkan Bercanda dan Bergurau
Bercanda dan bergurau adalah salah satu cara mempererat hubungan dalam rumah tangga.
Namun kebanyakan suami seringkali sibuk dengan urusannya sampai lupa berinteraksi dan bercanda dengan keluarganya.
Padahal Rasulullah telah mencontohkan bagaimana beliau sering bergurau dengan ‘Aisyah RA.
Bahkan dalam suatu Riwayat Nabi pernah duduk bersama semua istrinya dan bercanda di siang hari. Kemudian di malam harinya beliau bermalam di rumah istri yang menjadi gilirannya.
Hal tersebut menjelaskan bahwasanya seorang Rasulullah pun berguguran bersama istri-istrinya dan tidak bersifat kaku.
Baca Juga: Ingin Menjadi Suami yang Baik? Ikuti Nasihat Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar Ruhaily Berikut!
Oleh karenanya seorang kepala rumah tangga harus bisa meluangkan waktunya untuk sekedar bercanda dan bergurau dengan keluarganya. Karena itu merupakan hal yang dicontohkan Rasulullah.
- Terperosok ke Dalam Fitnah Istri dan Anak
Istri dan Anak merupakan anugerah dan amanah bagi seorang suami. Namun tahukah kamu, kedua anugerah ini dapat menjadi fitnah bagi seorang suami.
