GENMUSLIM.id - Beriman kepada Allah adalah kewajiban bagi kaum muslimin, karena itu penyebab ia masih dianggap seorang muslim.
Mampu merasakan manisnya Iman bagi sebagian orang adalah sesuatu 'yang begitu sulit' dinikmati, bahkan dibayangkan saja masoih sulit!
Padahal mereka melaksanakan ibadah yang banyak sekali, bahkan ada seseorang yang sanggup menghabiskan waktu mereka untuk ibadah.
Lantas apa yang menjadikan seorang hamba belum mampu merasakan manisnya Iman?
Dikutip GENMUSLIM.id dari YouTube ShahihFiqih, Syaikh Sulaiman Ar Ruhaily mengatakan bahwa boleh jadi karena kualitas ibadah yang masih diabaikan, dan ketahuilah itu yang lebih penting bagi kita saat beribadah.
Sebagaimana hadits rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, dalam riwayat yang shahih.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.
"Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu:
(1) barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya,
(2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah.
(3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka." (HR. Bukhari Muslim)