Perbuatan Syirik Berikut Ini Mungkin Sering Diucapkan Kaum Muslimin Tanpa Sadar, Syaikh Sulaiman Sebut Pelakunya Wajib Taubat!

Photo Author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 19:22 WIB
Tanpa Sadar Kita Sering Melakukan Syirik Melalui Ucapan (Genmuslim.id/dok: YouTube Rumaysho Tv))
Tanpa Sadar Kita Sering Melakukan Syirik Melalui Ucapan (Genmuslim.id/dok: YouTube Rumaysho Tv))
GENMUSLIM.id - Perbuatan syirik merupakan salah satu dosa besar di dalam Islam.
 
Pelakunya bisa dihukumi musyrik atau kafir, apabila melakukan salah satu dari dua kesyirikan. 
 
Syirik itu ada dua, yaitu syirik besar dan syirik kecil.
 
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, misalnya menyembah sesuatu selain Allah.
 
 
Sedangkan syirik kecil, bisa menghapus amalan yang dikerjakan saat itu, atau ia berdosa besar.
 
Nah, yang kita ketahui selama ini mungkin syirik kecil hanyalah riya' saja.
 
Padahal, ada hal lain yang termasuk syirik kecil, dan kita mungkin sering mengucapkannya. 
 
Yaitu meyakini sebuah nikmat datang dari manusia, bukan Allah. 
 
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily menjelaskan, bahwa kita mungkin tanpa sadar mengucapkan suatu ucapan yang mengandung syirik kecil.
 
Kata Syaikh meskipun syirik kecil, namun dosanya tetap dosa besar dan pelakunya wajib untuk taubat.
 
 
Syaikh memberikan contoh, ketika kita berada dalam sebuah kendaraan bersama supir.
 
Kemudian di perjalanan kita hampir menabrak sesuatu, namun berhasil terhindarkan.
 
Kita merasa dalam hati, bahwa kalau bukan karena supir yang ahli, pasti sudah tertabrak.
 
Ataupun kita sekedar mengucapkannya, meskipun di dalam hati tetap meyakini nikmat dari Allah, maka ucapan itu merupakan kesyirikan.
 
Hal tersebut tetaplah dosa besar, karena menganggap nikmat yang datang berasal dari keahlian si supir, meski sekedar di lisan.
 
 
Padahal semua itu karena takdir Allah, keahlian supir hanyalah perantara dari Allah.
 
Maka dari itu penting untuk kita mengucap Alhamdulillah, ketika kita dihindarkan dari bahaya.
 
Namun, beda halnya jika kita hanya sekedar mengabarkan berita.
 
Syaikh Sulaiman melanjutkan, jikalau kita mengabarkan kepada orang bahwa seandainya bukan karena supir yang ahli, maka mereka akan kecelakaan. 
 
Maka hal itu tidaklah syirik, asalkan tidak ada keyakinan bahwa nikmat keselamatannya datang dari si supir. 
 
 
Tetap di hatinya meyakini, bahwa nikmat keselamatan yang datang berasal dari Allah saja.
 
Namun, Syaikh menegaskan hal ini hanya untuk mengabarkan informasi الإخبار, bukan menyandarkan nikmat الإضافة karena nikmat hanya boleh disandarkan kepada Allah saja.
 
Adapun jika terpaksa mengucapkannya, maka ucapkan "kalau bukan karena Allah kemudian (ثُمَّ) supir, maka aku akan kecelakaan" 
 
Tidak boleh dengan ucapan "kalau bukan karena Allah dan (وَ) supir, maka aku akan kecelakaan".
 
 
Penggunaan kata "dan" serta "kemudian" berpengaruh kepada makna ucapan, apakah termasuk syirik atau tidak. 
 
Syaikh menegaskan, tidak boleh menyamakan posisi Allah dengan manusia. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alan Maulana

Sumber: Youtube Shahih Fiqih

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X