“Jika kalian tidak bisa menangis maka berpura-puralah menangis,
Dan jika kalian tak bisa berpura-pura maka janganlah kalian memasuki daerah umat yang diazab, jangan sampai azab yang menimpa mereka menimpa kalian”.
Setelah beliau berpesan seperti itu Rasulullah kemudian menutup kepalanya dengan selembar kain lalu mempercepat langkahnya hingga berhasil melewati daerah tersebut.
Dengan adanya hadits maupun kisah barusan sudah jelas bahwa tempat-tempat yang dulunya telah di azab oleh Allah,
Tidak bisa dijadikan sebagai tujuan destinasi atau tempat wisata.
Baca Juga: BERANI-BERANINYA Sombong di Depan Nabi Hud AS, Istri Kaum Raksasa Ini Dibuat Mandul! Bagaimana Bisa?
Apalagi hadits ini menjadi landasan para ulama tentang larangan berkunjung ke tempat umat yang durhaka kepada Allah dan utusannya.
Pada masa itu Kaum Tsamud meremehkan dakwah Nabi Saleh dan menentang Nabi Saleh agar mengeluarkan unta betina dari balik gunung.
Nabi Saleh dengan mukjizat dari Allah SWT berhasil mengeluarkan unta dari balik gunung kemudian menyerahkan ke kaumnya agar menjaga unta itu, tapi Kaum Tsamud durhaka.
Mereka malah menyembelih unta tersebut dikarenakan segala perintah dan ajaran Nabi Saleh tidak ada yang mereka taati.
Akhirnya Allah SWT murka kepada Kaum Tsamud dan menurunkan azabnya berupa gempa bumi dahsyat dan petir yang menghancurkan Madain Saleh,
serta membinasakan Kaum Tsamud, lenyaplah segala peradaban bangsa Tsamud.
Sayang seribu sayang meskipun dalam ajaran Islam larangan tersebut jelas-jelas diperintahkan untuk dijauhi oleh Rasulullah,
Siapa sangka jika pemerintah Arab Saudi memberi fasilitas bagi siapa saja yang ingin berwisata ke Madain Saleh.
