Maka kita tidak akan lepas dari interaksi antar sesama.
Sebagai seorang muslim maka wajib bagi kita untuk berbuat baik pada tetangga kita.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Artinya: "Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya,
Dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR Muslim: 70).
Di hadits yang lain, ada seorang bertanya pada rasulullah.
“Wahai Rasulullah, si Fulanah sering shalat malam dan puasa. Namun lisannya pernah menyakiti tetangganya.
Rasulullah bersabda: ‘Tidak ada kebaikan padanya, ia di neraka’” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak 7385, dinilai shahih oleh Al Albani dalam Shahih Adabil Mufrad 88)
Sebagaimana Imam Adz Dzahabi memasukan poin ‘mengganggu tetangga’ dalam kitabnya Al Kaba’ir (dosa-dosa besar).
Baca Juga: Perbanyak Minum Susu di Malam Tahun Baru Hijriyah, Begini Penjelasan Ustadzah Halimah Alaydrus
Al Mula Ali Al Qari menjelaskan mengapa wanita tersebut dikatakan masuk neraka:
"Disebabkan ia mengamalkan amalan sunnah yang boleh ditinggalkan, namun ia malah memberikan gangguan yang hukumnya haram dalam Islam" (Mirqatul Mafatih, 8/3126).
Maka dari itu, ancaman-ancaman tersebut setidaknya menjadi bahan renungan bagi kita.