Sama Sama Dianggap Bulan Istimewa, Malam 10 Muharram Puncak Perhelatan Klenik VS Islam! Awas Pahami Baik Baik

Photo Author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 10:38 WIB
Malam 10 Muharram (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kratonjogja)
Malam 10 Muharram (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kratonjogja)

GENMUSLIM.id - Adat yang berkembang di Indonesia sangat beragam, disebabkan proses kepercayaan yang terus mengalami perubahan.

Mulai dari Kepercayaan Nenek Moyang, Hindu, Budha, dan Islam, semua jenis aliran ini bahkan mengalami akulturasi yang epic.

Proses penggabungan dua kultur agama, tanpa menghilangkan kepercayaan lama itulah yang menciptakan sebuah tradisi baru dan unik.

Hal nyata yang bisa kita lihat hari ini adalah beberapa praktik spiritual peninggalan Mataram Islam nan awet sampai hari ini.

Baca Juga: WASPADA! Berikut Bercanda yang Dianggap Serius dalam Islam, Kalau Kebablasan Bisa Penistaan Agama loh

Sebuah karya paling fenomenal dari Mataram Islam sampai saat ini adalah sebuah kalender jawa yang diprakarsai oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo,

Kalender jawa ini merupakan karya penggabungan penanggalan islam dan .Jawa (hindu), sehingga terbitlah istilah kalender jawa islam.

Polemik perbedaan pendapat mengenai pencetus kalender juga diprakarsai oleh Ronggowarsito yang menyebut pencetusnya adalah sunan giri II.

Inilah alasan mengapa penentuan awal tahun antara islam dan jawa mengalami persamaan yang cukup identik.

Tak lain karena proses akulturasi budaya yang sangat halus dan menyatu dengan baik tanpa adanya gesekan.

Setelah membahas mengenai sejarah kalender islam dan jawa, yuk kita beranjak pada ritual jawa yang acapkali dianggap khurafat, dan angker oleh sebagian golongan tertentu.

Baca Juga: Muharram: Amalan Do’a Awal Tahun, Dianjurkan atau Tidak? Begini Menurut Ustadz Adi Hidayat VS Gus Baha

Malam 10 Muharram atau suro dianggap hari yang diistimewakan baik menurut paham jawa maupun islam.

Ada hal menarik yang melatarbelakangi terjadinya praktik spiritual pada malam 10 suro yang mungkin eksis sampai sekarang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Kalender Jawa Islam Menurut Ronggowarsito-Yumna Nur Mahmudah, Tradisi Kirab Pusaka-Made Prasetya, Ba’dai’izzuhur versi keterangan Muhammad bin Ahmad al- Hanaf

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X