Penuh Perjuangan dan Pengorbanan: Ternyata Beginilah Visi Misi Keluarga Nabi Ibrahim, Wajib Untuk Diteladani!

Photo Author
- Kamis, 27 Juni 2024 | 11:35 WIB
Ilustrasi - Visi Misi Keluarga Nabi Ibrahim (Foto: Genmuslim.id/dok: Canva Erma)
Ilustrasi - Visi Misi Keluarga Nabi Ibrahim (Foto: Genmuslim.id/dok: Canva Erma)

Seperti tertulis dalam surat Ar-Rum ayat 30-31:

“Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.588) Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Hadapkanlah wajahmu) dalam keadaan kembali (bertobat) kepada-Nya. Bertakwalah kepada-Nya, laksanakanlah salat, dan janganlah kamu termasuk orang-orang musyrik,”

Menjadi Pioneer dalam Kebaikan

Hal ini tercermin saat Nabi Ibrahim menjadi pioneer hijrah ketika meninggalkan keluarganya di padang tandus. Beliau juga pioneer ayah yang tega kepada anaknya.

Tega bukan berarti benci, karena tega adalah penuh dengan kasih saying tapi tetap konsisten menegakkan hukum Allah.
Sosok ayah yang tega menyembelih anaknya, semata-mata untuk menegakkan perintah Allah.

Berdaya Juang

Baca Juga: Resep Kue Putu Ayu Ala Luvita Ho: Menggabungkan Kelezatan Tradisional yang Legit, Gurih, dan Menggugah Selera

Hal ini terlihat dari bagaimana Siti Hajar menunjukkan kesungguhan dengan melakukan yang terbaik pada Allah saat ia rela bolak balik dari Shafa ke Marwah selama 7 kali.

Hanya untuk mencari air bagi anaknya. Meskipun kemudian keluar air dari dekat kaki anaknya.

Rela Berkorban

Nabi Ibrahim dan keluarga dalam ketaatannya pada Allah berupaya untuk menyingkirkan kepentingan pribadi dan keluarga.

Saat Nabi Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan istri dan anaknya di padang tandus dan juga saat Nabi Ibrahim diminta menyembelih anaknya sendiri.

Optimis dan Sabar

Terhadap setiap ujian dan ketentuan Allah Nabi Ibrahim dan keluarganya senantiasa optimis dan sabar.

Bentuk nyata sebuah kesabaran seorang hamba. Hajar yang rela ditinggalkan di padang tandus Bersama anaknya yang masih bayi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elison Parsaulian Nainggolan

Sumber: Buku Menjadi Ayah Pendidik Peradaban karya Ardiano Rusfi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X