GENMUSLIM.id - Manusia adalah salah satu ciptaan Allah yang paling sempurna “fi ahsani taqwim”, selain itu dipercaya menjadi” khalifah” atau pemimpin dimuka bumi.
Hal ini sempat membuat malaikat sangat iri kepada manusia dan melakukan dialog kepada Allah.
Momen ini diabadikan dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 30.
Mungkin kita juga akan berfikir sama dengan malaikat, mengapa manusia yang sangat gemar berbuat kerusakan dan pertumpahan darah justru menjadi pemimpin di bumi?.
Tentunya hal ini sudah dijawab oleh Allah melalui firmannya bahwa tuhan lebih tahu dibanding mahluknya.
Dapat disimpulkan dan dimaknai secara universal bahwa perbedaan mendasar manusia dan malaikat adalah nafsu.
Malaikat adalah mahluk ciptaan Allah yang paling taat atas perintahnya. Kenapa demikian? tentu ini akibat tidak dianugerahkan nafsu.
Hal sebaliknya pada manusia, ada yang melanggar larangan-Nya, dan menaati segala perintahnya.
Namun tuhan memberikan catatan bahwa derajat manusia bisa lebih tinggi dibanding malaikat.
Syaratnya apa? tentu manusia yang bisa mengatur hawa nafsunya dan tetap menjaga tingkat keimanan dan ketakwaan.
Mudahnya, keimanan manusia dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat keimanannya.
Pertama “Islam Kamil”, hamba Allah yang menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan secara sempurna, seperti hanya para nabi dan sahabat.