GENMUSLIM.id – Sebagai umat muslim penting untuk menambah ilmu juga wawasan khususnya mengenai ajaran agama islam.
Tidak sedikit dari kita sebagai umat muslim yang belum paham atau bahkan tidak mengerti hukum-hukum yang ada dalam agama sendiri, itulah mengapa belajar agama itu perlu dikerjakan.
Setiap perbuatan yang kita kerjakan perlu dilandasi dengan adanya ilmu.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang Khalifah pertama sepeninggalnya Rasulullah, Beliau mengatakan,
“Tanpa ilmu, amal tiada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.”
Tidak sedikit dari kita sebagai umat muslim yang belum paham atau bahkan tidak mengerti hukum-hukum yang ada dalam agama sendiri, itulah mengapa belajar agama itu perlu dikerjakan.
Setiap perbuatan yang kita kerjakan perlu dilandasi dengan adanya ilmu.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang Khalifah pertama sepeninggalnya Rasulullah, Beliau mengatakan,
“Tanpa ilmu, amal tiada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.”
Baca Juga: Informasi Penting! 8 Program Beasiswa Sarjana dalam Negeri, Calon Mahasiswa Baru Wajib Tahu
Segala sesuatu yang kita kerjakan perlu memiliki ilmu, bukan sekadar mengerjakan sesuatu yang memberikan penghasilan di dunia.
Namun ternyata memberikan maslahat untuk akhirat. Inilah pentingnya ilmu dalam mengerjakan sesuatu.
Lalu, bagaimana jika seorang manusia terlalu sibuk dengan pekerjaan di dunianya dan lupa atau bahkan tidak lagi mempelajari ilmu agama?
Atau sebuah pertanyaan yang hampir serupa. Bagaimana jika seorang umat muslim memiliki tanggungan di keluarganya?
Baca Juga: Film Horor Jurnal Risa Akan Tayang! MD Pictures Lagi-Lagi Sukses Membuat Penonton Tidak Sabar
Atau, Seorang pegawai yang harus amanah dalam bekerja?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah mengatakan,
“Bahkan seorang pegawai jika ia menginginkan gajinya dibayarkan dengan penuh.
Namun dia terlambat datang ke tempat kerja atau pulang lebih awal dari tempat kerjanya.
Maka, ia termasuk pelaku kecurangan yang telah Allah ancam dengan kecelakaan.” (Syarh Riyadhus Shalihin 5/403).
Baca Juga: Film Horor Jurnal Risa Akan Tayang! MD Pictures Lagi-Lagi Sukses Membuat Penonton Tidak Sabar
Dalam hal ini, dilansir dari sebuah akun YouTube @ShahihFiqih, Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr memberikan penjelasan tentang ungkapan beliau.
Apa yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin bukan berarti meminta seseorang untuk menganggur dan tidak mencari rezeki.
Tetapi yang dimaksud Beliau, jangan biarkan waktu dan tenaga kita habis hanya untuk mencari harta dan kekayaan.
Sehingga tak ada lagi waktu untuk menuntut ilmu. Hendaknya sebagai umat muslim, hamba Allah, kita merasa cukup dengan kesederhanaan.
Tetapi, bukan berarti tidak mencari rezeki, lalu minta-minta kepada manusia.
Baca Juga: Kisah Laki Laki yang Jasadnya Dibuang ke Tempat Sampah, tetapi Dimandikan Nabi Musa! Siapakah Dia?
Sejatinya, jika seorang manusia merasa cukup, maka Allah memberikan kepadanya kekayaan.
Dan siapa dari manusia yang menjaga kehormatannya, maka Allah akan membantunya.
Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr menyampaikan bahwa kita tidak perlu bekerja berlebihan dalam mencari materi di dunia, tetapi yang bisa kita lakukan adalah seimbangkan.
Beliau juga mengungkapkan bahwa sebagian ulama, seperti Ibnu Mubarak memiliki sebuah tulisan yang berisi tentang motivasi bekerja, mencari rezeki dan menuntut ilmu.
Sejatinya, jika seorang manusia merasa cukup, maka Allah memberikan kepadanya kekayaan.
Dan siapa dari manusia yang menjaga kehormatannya, maka Allah akan membantunya.
Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr menyampaikan bahwa kita tidak perlu bekerja berlebihan dalam mencari materi di dunia, tetapi yang bisa kita lakukan adalah seimbangkan.
Beliau juga mengungkapkan bahwa sebagian ulama, seperti Ibnu Mubarak memiliki sebuah tulisan yang berisi tentang motivasi bekerja, mencari rezeki dan menuntut ilmu.
Baca Juga: Masih Suka Membaca Ramalan atau Cek Zodiak di Sosial Media? Cek Dulu Informasi Berikut Agar Tidak Terjerumus Kepada Perbuatan Ini
Seorang manusia perlu memiliki pekerjaan untuk memenuhi rezekinya. Jangan sampai ia bergantung kepada orang lain.
Dan tidak pula menghabiskan waktunya semata-mata karena ingin mencari kekayaan. Sehingga tidak ada waktu untuk belajar Agama.
Beliau juga kembali mengingatkan bahwa, seimbangkan lah kedua hal ini. mencari rezeki dan tetap belajar ilmu Agama.***
Seorang manusia perlu memiliki pekerjaan untuk memenuhi rezekinya. Jangan sampai ia bergantung kepada orang lain.
Dan tidak pula menghabiskan waktunya semata-mata karena ingin mencari kekayaan. Sehingga tidak ada waktu untuk belajar Agama.
Beliau juga kembali mengingatkan bahwa, seimbangkan lah kedua hal ini. mencari rezeki dan tetap belajar ilmu Agama.***