GENMUSLIM.id – Manusia merupakan makhluk sosial dimana antar manusia saling bekerjasama, menghargai dan toleransi dalam keberagaman.
Karena pada dasarnya manusia bukanlah makhluk yang individual.
Hubungan antar sesama manusia disebut dengan hablumminannas.
Kita juga hidup di lingkungan yang beraneka ragam yakni antar suku ataupun antar agama.
Di Indonesia sendiri ada enam agama yang diakui dan ratusan suku yang berbeda-beda pula.
Dalam hal ini kita tentunya harus saling bersikap toleransi dalam keberagaman agar tidak terjadi kegaduhan dan perpecahan sekaligus menumbuhkan sikap kebhinekaan.
Namun bagaimana sebenarnya Islam memandang toleransi dalam keberagaman?
Toleransi atau tasammuh menurut artinya adalah tenggang rasa. Sedangkan menurut istilah artinya adalah saling manghormati dan menghargai antara manusia satu dengan yang lainnya.
Toleransi telah lama diajarkan oleh Rasulullah SAW dan beliau ketika empat pemuka kafir Quraisy yakni Al-Walid bin Mughirah, Al-Ash bin Wail, Al Aswad ibnul Muthalib dan Umayyah bin Khalaf datang menemui Rasulullah SAW seraya berkata,
“Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian juga beribadah kepada Tuhan kami,kita bertoleransi dalam segala pemasalahan agama kita. Apabila ada sebagian dari ajaran agamamu yang lebih baik menurut kami dari tuntunan agama kami, kami akan amalkan itu. Sebaliknya jika ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu maka engkau harus mengamalkannya” (Tafsir Al-Qurthubi).
Sebagai jawaban dari perkataan mereka, turunlah surat al-Kafirun ayat 1-6 yang menyatakan bahwa tidak ada toleransi dalam hal yang menyangkut aqidah.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Saleha Jumat 24 Mei 2024: Fitnahnya Ibu Dita ke Saleha Bikin Gempar Warga Sekitar
Sebagaimana firman Allah SWT: