Karena anak akan melihat bagaimana ayah menghadapi kegagalan tersebut.
Sehingga harapannya, ia akan belajar jika mengalami sebuah kegagalan itu adalah hal yang normal, yang terpenting dia bisa bangkit lagi setelah jatuh.
3. Melihat kepemimpinan ayah
Ayah adalah kepala keluarga dan anak laki-laki butuh melihat ayahnya memimpin keluarga.
Karena hal tersebut mampu menjadi bekal untuk ia ketika telah memiliki keluarga di kemudian hari.
4. Kasih sayang ayah terlepas dari apa yang dipilih anak
Contohnya, jika ayah ingin anaknya menjadi pemain bola, namun anaknya tidak tertarik apa yang dipilih sang ayah.
Maka, apapun yang dipilih anak, terimalah dia apa adanya, ini bisa membangun sebuah sistem self-esteem nya.
5. Kalimat afirmasi positif dari ayah
Anak laki-laki membutuhkan kalimat afirmasi dari sang ayah, seperti “Ayah bangga sama kamu”, “Ayah sayang sama kamu”, “Ayah tahu, kamu bisa melakukannya”.
6. Mendisiplinkan anak dengan kasih sayang
Mendisiplinkan anak bukanlah dengan pukulan atau bentakan, tapi disiplinkan ia dengan memberikan konsekuensi logis.
Seperti, pada saat sang anak menumpahkan susu, maka jangan diberikan hukuman, tapi kasih konsekuensi kalau dia harus membersihkan susu yang tumpah.