GENMUSLIM.id - Seringkali pendidikan seksualitas masih dianggap perkara tabu dan kadangkala luput diajarkan pada anak berkebutuhan khusus.
Faktanya, anak berkebutuhan khusus rawan mengalami kebingungan dan penyimpangan seksual sebab minimnya pengetahuan.
Pembelajaran seksualitas sangat perlu ditanamkan sejak kecil untuk mengurangi tingginya angka tindak asusila pada anak berkebutuhan khusus, karena ketidaktahuan banyak jadi korban.
Pendidikan seksualitas bukan merupakan pengajaran mengenai cara melakukan seks yang aman.
Akan tetapi pendidikan seksualitas meliputi pengajaran dan pembelajaran yang berkaitan dengan seks, yaitu pemahaman tentang perbedaan biologis antara laki laki dan perempuan secara kasat mata, serta seksualitas aspek biologis, psikologis, dan sosial.
Anak berkebutuhan khusus sangat memerlukan pendidikan seksualitas karena mereka sama dengan anak anak lainnya.
Mereka memiliki rasa ingin tahu, naluri seksual, serta hawa nafsu. Selain itu mereka memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami pelecehan seksual.
Pendidikan seksualitas dapat mencegah anak mengalami:
- kebingungan akan batasan privasi dirinya dan orang lain,
- kebingungan akan perubahan perubahan yang terjadi di masa pubertas,
- rentan menjadi korban pelecehan seksual,
- penerimaan informasi yang salah karena tidak mendapatkan pendidikan seksualitas sejak awal, dan
- penyimpangan dan kelainan seksual pada anak.
Model pendidikan seksualitas pada anak di antaranya,
- ajarkan mengenai anatomi tubuh laki laki dan perempuan,
- gunakan bahasa yang tepat bukan kiasan,
- ajarkan bagian bagian yang bersifat privasi serta bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh,
- pisahkan kamar antara anak laki laki dan perempuan,
- ajarkan untuk membersihkan diri sendiri agar orang tua tidak lagi memandikan atau membersihkan diri anak setelah buang air,
- ajarkan mengenai ruang publik dan privat, dan ajarkan peran laki dan perempuan, dan
- pakaian yang seharusnya dan lain lain.***