Berikut 5 Cara Menasihati Guru Dengan Baik Dan Santun Tanpa Perlu Menyinggung, Nomor Tiga Cocok Buat Yang...

Photo Author
- Senin, 20 Mei 2024 | 19:45 WIB
Cara Menasihati  Guru Dengan Baik tanpa Menyinggung (genmuslim.id/dok:rumaysho TV)
Cara Menasihati Guru Dengan Baik tanpa Menyinggung (genmuslim.id/dok:rumaysho TV)

GENMUSLIM.id – Agama Islam adalah agama nasihat, Semua sendi dalam agama Islam adalah nasihat dan setiap kita dalam agama ini, akan senantiasa menasihati dan dinasihati.

Namun menyampaikan nasihat tidak boleh serampangan dan sembarangan.

Ada adab adab yang perlu diperhatikan ketika menyampaikan nasihat kepada orang lain, terlebih kepada guru dan bagaimana cara menasihati guru dengan baik, Karena tidak menutup kemungkinan, guru kita juga bisa salah.

Baca Juga: Berita Update! Presiden Iran Dinyatakan Meninggal Dunia, Tempat Jatuhnya Pesawat Sudah Ditemukan

Guru bukanlah manusia sempurna, bukan seseorang yang maksum (pasti masuk surga), bukan pula makhluk yang tidak pernah salah,sehingga kadangkala dalam menyampaikan ilmu juga terdapat kekeliruan, entah karena lupa atau karena sebab lainnya.

Disinilah peran kita bagaimana cara menasihati guru dengan baik.

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad Daari RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda:

“Agama adalah nasihat”. Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitabNya, bagi RasulNya, bagi pemimpin-pemimpin kaum Muslim serta bagi umat Islam umumnya” (HR. Bukhari no.55)

Nasihat pada guru tetap ada, karena mereka bukanlah manusia yang sempurna dan tidak disyaratkan yang menasihati pula harus bersih dari dosa.

Baca Juga: 5 Sosok Misterius dalam Islam yang Disebutkan Al Quran, No 5 Sepupu Manusia Paling Durhaka

Ibnu Rajab Al-Hambali pernah menyampaikan:

“Tetap bagi setiap orang untuk mengajak yang lain pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Tetap ada saling menasihati dan saling mengingatkan. Seandainya yang mengingatkan hanyalah orang yang maksum (yang bersih dari dosa), terus tidak ada lagi yang bisa memberi nasihat sepeninggal Nabi SAW, karena sepeninggal beliau tidak ada lagi yang maksum”. (Lathaif AL Maarif).

Syekh Bakr Abu Zaid berkata:

“Jika guru berbuat salah atau ada suatu kerancuan pada dirinya, janganlah martabatnya jadi jatuh di pandanganmu, karena engkau bisa meraih kemuliaan karena ilmu darinya. Karena siapa yang berani mengaku bahwa ia bisa selamat dari kesalahan?”

Ada adab yang mesti diperhatikan dalam hal ini. Jangan sampai kesalahan tersebut didiamkan karena kesalahan tersebut menjadi masalah untuk diri sendiri maupun untuk guru kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mawar Apriliyani

Sumber: Youtube Channel Rumaysho TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X