GENMUSLIM.id – Menasehati orang lain merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam ajaran Islam namun ada yang perlu diperhatikan berupa adab memberi nasehat.
Namun, terkadang kita lupa bahwa cara kita menasehati orang lain juga berperan penting dalam menentukan diterima atau tidaknya nasihat tersebut maka ada adab memberi nasehat dalam islam.
Ada beberapa adab memberi nasehat yang harus kita perhatikan agar nasehat yang kita berikan tidak melukai perasaan atau menimbulkan konflik.
“Agama adalah nasehat”. Para sahabat Rasul bertanya: “Untuk siapa?”. Beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umat muslim seluruhnya” (HR. Muslim, no. 55).
Berikut beberapa aturan adab penting yang harus dipatuhi oleh umat islam selama memberi nasehat kepada orang lain.
- Umat Islam Menasehati Orang Atas dasar Keikhlasan
Niat adalah kunci utama dalam setiap tindakan kita.
Sebelum memberi nasihat, pastikan niat Anda hanya untuk membantu dan memperbaiki diri, bukan untuk tampil superior atau menyakiti perasaan orang lain.
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan seseorang mendapatkan ganjaran sesuai niatnya. Orang yang hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya maka ia mendapatkan ganjaran sebagai amalan hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya. Orang yang hijrah untuk mendapatkan dunia atau untuk menikahi wanita, maka hijrahnya sekedar yang untuk apa yang ia niatkan tersebut” (HR. Bukhari no. 6953).
- Menasehati orang Dengan Cara yang Baik (Sesuai Syariat)
“Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi : 110)
- Umat Islam harus Menasehati Orang dengan Tutur kata yang Baik
Saat menasehati orang, gunakanlah bahasa yang sopan, santun, dan bermartabat.
Hindari kata-kata kasar atau menyinggung yang dapat melukai perasaan orang lain.
“maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut." (QS. Taha : 44)
Baca Juga: Viral! Jamaah Aolia Gunungkidul Sudah Melaksanakan Puasa Ramadhan, Begini Penjelasan Mbah Benu