Peristiwa tersebut mungkin tidak bisa dipercaya dan diterima akal sehat namun begitulah adanya.
Di podcast lain, seorang ustad sekaligus muthalib bernama Muqsit Haitami juga sempat menceritakan pengalamannya dengan wanita paruh baya dari Bogor.
Keluarga dari sang ibu paruh baya tersebut mengetuk pintu hotel sang ustadz dan memintanya untuk melihat keadaan ibu dari keluarga tersebut.
Ternyata sang ibu tersebut menangis lantaran tidak dapat melihat Ka'bah selama ia beribadah. Ustadz Muqsit Haitami menyarankan ibu tersebut untuk senantiasa beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah seikhlas-ikhlasnya selama menjalani ibadahnya saat mengelilingi thawaf.
Putaran pertama sampai kedua belum terlihat penampakan dari kiblat Ka'bah tersebut, namun saat putaran ketiga akhirnya Ka'bah dapat terlihat oleh sang ibu dan wanita paruh baya tersebut pun menangis penuh haru.
Sejatinya dari peristiwa yang terjadi di tanah suci tersebut merupakan balasan dari Allah SWT atas segala perbuatan manusia sebelumnya.
Hal tersebut didukung oleh sebagian besar ulama, yang juga menyatakan bahwa kebaikan dan keburukan seseorang akan dilipatgandakan ketika ia mengunjungi rumah Allah tersebut.
Sudah sepatutnya kita niat beribadah kepada Allah di tanah suci dengan keyakinan atau bertauhid bahwa Allah sebagai pencipta semua makhluk, tidak riya, menyadari bahwa semua manusia adalah sama di mata Allah, serta agar manusia senantiasa menyembah Allah bukan Ka'bah. ***