فَاِ ذَا جَآءَتِ الطَّآمَّةُ الْكُبْرٰى -يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِ نْسَا نُ مَا سَعٰى -
Apabila hari kiamat telah datang maka pada hari itu manusia baru teringat dengan apa yang dikerjakannya di dunia termasuk dosa-dosanya. Naudzubillah min dzalik.
Baca Juga: Sandiaga Uno Tanggapi Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Bikin Heboh Reaksi Netizen Pro-Kontra
2.وَنِسْيَانِ الْحَسَنَاتِ الْمَاضِيَةِ : Melupakan kebaikan yang pernah dilakukan.
Biasanya sifat dasar manusia itu selalu suka menyebut-nyebut kebaikannya.
Namun bukan begitu yang dikehendaki dalam Islam.
Orang yang justeru melupakan kebaikannya adalah orang yang bahagia dan beruntung.
Dan sebaliknya, orang yang suka mengingat-ngingat kebaikannya justeru termasuk orang yang rugi.
Mengapa demikian? Karena dengan semakin mengingat kebaikan yang pernah dilakukan maka sedikit demi sedikit pahala dari kebaikannya tersebut menghilang yang sampai akhirnya habis terkuras.
Dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 264:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima)"
Baca Juga: Idul Adha 2024 akan Segera Tiba, Umat Muslim Harus Tahu, Berikut Gambaran Hewan Kurban dalam Hadits
3 وِنظره الى من فوقه في الدين. : Dalam hal urusan agama, orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang selalu melihat orang lebih dari dirinya.
Pesan ini adalah memberikan motivasi pada kita agar lebih menggiatkan diri untuk beramal kebajikan.