GENMUSLIM.id - Pengawal Nabi Muhammad SAW ini memiliki nama aslinya Zaid bin Sahl bin al-Aswad, biasa dipanggil dengan Abu Thalhah. Pernah dengar?
Lahir di Madinah, ia adalah veteran Perang Badar dan mengikuti Baiat Aqabah kedua kepada Rasulullah sebelum Nabi hijrah.
Semasa hidup, Abu Thalhah adalah satu dari sekian shahabat yang hidup lebih dari cukup. Meski begitu, harta tidak memenjarakan hatinya. Sehingga ia cepat merespon kebaikan.
Dikutip dari postingan Instagram onedayonejuz oleh GENMUSLIM.id pada Jumat, 17 Mei 2024 bahwa hal ini diceritakan sahabat Anas bin Malik ra.
Baca Juga: Jomblo Merapat, Baca Doa Meminta Jodoh Ini dan Amalkan, Allah SWT Pilihkan Pasangan Tidak Terduga!
"Abu Thalhah ra. adalah orang Anshar yang memiliki banyak harta di Kota Madinah berupa kebun kurma. Ada kebun kurma yang paling ia cintai yang bernama Bairuha. Kebun tersebut berada di depan masjid. Rasulullah saw. pernah memasukinya dan minum dari air yang begitu enak di dalamnya."
Anas lalu berkata, "Ketika turun ayat, 'Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai (Q.S. Ali Imran: 92)."
Lalu Abu Thalhah berdiri menghadap Rasulullah saw., ia menyatakan, "Wahai Rasulullah, sungguh harta yang paling aku cintai adalah kebun Bairuha. Sungguh aku wakafkan kebun tersebut karena mengharap pahala dari Allah dan mengharap simpanan di akhirat. Aturlah tanah ini sebagaimana Allah Swt. telah memberi petunjuk kepadamu."
Baca Juga: Kembali Terjadi, Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Berikut Kronologis serta Sudut Pandangan Islam
Lalu Rasulullah saw. bersabda, "Bakh! Itulah harta yang benar-benar beruntung. Itulah harta yang benar-benar beruntung. Aku memang telah mendengar perkataanmu ini. Aku berpendapat, hendaknya engkau sedekahkan tanahmu ini untuk kerabat. Lalu Abu Thalhah membaginya untuk kerabatnya dan anak pamannya." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Bakh bermakna untuk menyatakan besarnya suatu perkara.
Lihat betapa cepat Abu Thalhah menyambar kebaikan. Tidak perlu menunggu waktu lain.
Itulah Kisah pengawal Nabi Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat.***
Artikel Selanjutnya
Menggali Keindahan Ketuhanan dalam Refleksi Ibn Tufayl, Melalui Karyanya Kisah Anak Diasuh Rusa
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Sumber: Instagram @onedayonejuz