GENMUSLIM.id – Seorang dari kalangan Bani Israil datang menenui Nabi Musa dan bertanya, “Wahai Musa, adakah di dunia ini orang yang memiliki ilmu melebihi dirimu?”
Nabi Musa tersentak dengan pertanyaan tersebut. Namun sesuai dengan apa yang pernah dijelaskan oleh Allah bahwa waktu itu hanya Nabi Musa yang diberi ilmu snagat tinggi.
Dari keternagan itu Nabi Musa menjawab, “Tidak ada yang ilmunya melebihi ilmuku yang telah diberikan Allah.”
Tidak lama kemudian, Allah memberi tahu kepada Nabi Musa bahwa ada sesorang Nabi yang mampu menyandingi ilmunya.
Mendengar hal tersebut Nabi Musa tergugah hatinya untuk menimba ilmu kepada orang yang dikehendaki Allah ilmu.
Nabi Musa bertanya kepada Allah Swt: “Ya Allah di manakah orang tersebut dapat aku temui? Aku ingin bertemu dengannya dan belajar darinya.”
Allah menjawab Nabi Musa bahwa orang tersebut dapat ditemui di perbatasan antara dua lautan dan Allah memperintahkan Nabi Musa untuk membawa seekor ikan dalam wadah dengan tujuan ikan tersebut yang akn menunjukkan kepada Nabi Musa orang yang dimaksud.
Nabi Musa berangkat dengan muridnya yang bernama Yusya bin Nun. Ikan dalam wajah tadi dibawa oleh Yusya.
Ketika di tepian sungai, Nabi Musa mulai kelelahan dan bersandar di batu besar. Saat Nabi Musa terlelap, ikan itu melompat ke sungai.
Saat keduanya bangun, perjalananpun dilanjutkan. Di tengah perjalanan Yusra baru teringat dan memberitahukan kepada Nabi Musa bahwa ikannya melompat ke sungai.
Nabi Musa tidak marah, ia sangat gembira. Karena, itu tanda bahwa tempat itulah orang yang Allah maksud berada di sana. Akhirnya Nabi Musa dan Yusra berbalik arah menju tempat tadi.
Saat sampai di tempat tersebut, Nabi Musa menemukan orang yang dimaksud Allah. Ada seorang pria wajahnya tertutup sebagian tudung. Nabi Khidir yang disebutkan Allah memiliki ilmu tinggi.