Musa bertanya: “Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau bisa mengajarkanku sebagian ilmu diantara ilmu-ilmu yang engkau miliki?”
Nabi Khidir menjawab: “Sungguh engkau tidak akan sanggup bersabar jika bersamaku. Bagaimana engkau akan berlaku sabar atas sesuatu yang belum engkau miliki ilmunya?”
Nabi Musa berusaha meyakinkan Nabi Khidir bahwa dirinya pasti bisa bersabar, “InsyaAllah engkau akan mendapati sebagian orang sabar. Aku tidak pernah menentangmu dalam urusan apapun.”
Akhirnya Nabi Khidir luluh dan memperbolehkan Nabi Musa ikut bersamanya. Akan tetapi Nabi Khidir memberikan syarat kepada Nabi Musa.
“Jika engkau mengikutiku, janganlah sekali-kali bertanya suatu apapun kepada ku sampai aku yang menerangkannya padamu,” kata Nabi Khidir.
Baca Juga: Hati-Hati! Ada Sepatu Berbahan Kulit Babi Atau Pig Skin, Bagaimana Status Halal Haramnya?
Nabi Musa menyanggupi syarat dari Nabi Khidir. Lalu, keduanya menaiki perahu. Ditengah perjalanan Nabi Khidir melubangi perahu tersebut.
Dengan spontan, Nabi Musa bertanya “Mengapa kau lubangi perahu ini? Kau akan membuat kita tenggelam? Engkau juga telah melakukan kesalahan besar”.
Nabi Khidir menjawab: “Bukankah aku telah mengatakan, kau tidak akan sabar bersamaku.”
Nabi Musa teringat akan perjanjiannya untuk tidak menanyakan hal apapun sebelum dijelaskan.
Nabi Musa berkata: “Jangan hukum aku atas lupa ku dan jangan bebani aku dengan kesulitan.”
Setelah turun dari perahu, keduanya melanjutkan perjalannya. Saat berjalan mereka bertemu dengan anak kecil.
Tanpa bicara apapun Nabi Khidir membunuh anak kecil tersebut. Nabi Musa kaget dan bertanya kepada Nabi Khidir.
“Mengapa engkau tega membunuh anak itu. Jiwanya masih sangat bersih.Sungguh engkau telah melakukan dosa besar.”