Einstein yang pemikirannya bertolak belakang dengan agamanya sendiri mengungkapkan bahwa Islam adalah agama yang jauh lebih sempurna dan logis dibandingkan dengan agama yang lain.
Rahasia tersebut tertulis sebagai surat Tuhan dan disampaikan pada ayatullah Al-Udzma seorang ulama syiah yang cukup terkenal pada masanya.
Setahun setelah menulis surat tersebut ilmuwan ini meninggal dunia pada 18 April 1955 di New Jersey.
Ia mengaku bahwa teori relativitas yang dibuatnya mengacu pada ayat suci Al-Quran.
Kekaguman Einstein pada agama Islam pada surat tersebut sampai sekarang tidak dibocorkan karena ditakutkan akan membuat geger dan perselisihan dimana-mana, sehingga sampai saat ini surat tersebut masih disimpan di London
Einstein juga mengagumi sosok Nabi Muhammad SAW melalui hadits yang menjadi sandarannya.
Baca Juga: Ini Dia Tutorial Membuat Presentasi Menggunakan Gamma.App No Ribet dan Mudah Banget, Yuk Cobain!
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Allamah Majlisi tentang Mi’raj Jasmani Rasulullah SAW, yang berisikan bahwa:
“Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Nabi menyentuh sebuah bejana berisi air yang menyebabkan air tumpah, setelah melewati Mi’raj Jasmani dan melalui berbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di atas tanah.”
Dari formula yang diciptakannya yaitu E = MC2 atau jika dibalik menjadi M = C2/E mengartikan bahwasannya manusia yang hidup akan dibangkitkan kembali setelah meninggal dunia di padang Mahsyar.
Pada Al-Quran Allah SWT menjelaskannya pada QS.Ibrahim: 48
Selain kagum dengan Islam, Einstein juga kagum pada sosok Nabi Muhammad SAW lewat hadits-hadits yang disabdakan olehnya.
Albert Einstein mengakui mukjizat dan kenabian Nabi Muhammad SAW. ***