Tak Kalah Keren dari Peserta University War, Berikut Beberapa Ilmuwan Muslim dan Prestasinya yang Luar Biasa

Photo Author
- Rabu, 28 Februari 2024 | 13:12 WIB
Patung Al Khawarizmi di Uzbekistan, ilmuwan muslim yang tak kalah cerdas dari peserta University War (beforenewton.files.wordpress.com)
Patung Al Khawarizmi di Uzbekistan, ilmuwan muslim yang tak kalah cerdas dari peserta University War (beforenewton.files.wordpress.com)

GENMUSLIM.id – Acara University War sedang banyak diperbincangkan oleh warganet di Indonesia.

Acara University War adalah reality show yang menampilkan adu kecerdasan antara mahasiswa dari beberapa universitas terkenal di Korea Selatan.

Beberapa peserta University War menjadi perhatian karena kemampuan akademik, kepribadian, serta paras yang memukau.

Eits, tak hanya peserta university war yang cerdas dan berpestasi, terdapat juga beberapa ilmuwan muslim yang kecerdasan dan prestasinya tak kalah keren!

Baca Juga: Tim SNU jadi Pemenang University War, Berikut Ini Profil Seoul National University Kampus Nomor Satu di Korea Selatan

  1. Al Khawarizmi

Al Khawarizmi lahir pada tahun 780 M, dan merupakan ilmuwan muslim yang terkenal sebagai bapak Aljabar modern.

Beliau mengembangkan tabel trigonometri, dan bukunya yang berjudul “Hisab al-Jabr Waal Muqabalah”, yang menjadi dasar dari Aljabar digunakan oleh univeritas Eropa hingga abad ke-16.

Al Khawarizmi juga mengenalkan angka 0, yang kemudian menjadi angka penting dalam matematika dan pemprograman.

  1. Ibnu Al-Haytham

Al Haytham terkenal dengan karyanya “Kitab al-Manazir” yang membahas ilmu optik.

Beliau juga dikenal sebagai bapak optik dimana teorinya terkait pembiasan cahaya menjadi cikal-bakal pembuatan kamera dan teleskop.

Baca Juga: Sukses Dengan Season 1, Tim Produksi Konfirmasi University War Season 2 Akan Segera Rilis, Catat Jadwalnya

Selain itu, Ibnu Al-Haytham juga memperkenalkan metode ilmiah yang masih digunakan dalam penelitian hingga sekarang.

  1. Jabir Bin Hayyan

Jabir bin Hayyan terkenal dengan nama Geber di barat. Beliau merupakan bapak kmia modern, di mana karyanya “Al-Khawass Al-Kabir” dianggap sebagai kitabnya kimia hingga abad ke-18.

Beliau mengidentifikasi banyak senyawa kimia dari alkali, basa, dan garam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Meraj, M. A. Saudi Journal of Humanities and Social Sciences

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X