أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan Allah SWT menjanjikan pahala yang luar biasa bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dirinya berada di atas kebenaran.
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.” (Shahih at-Targib wat Tarhib)
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Itulah beberapa perbuatan tercela yang timbul dari seseorang yang tidak menjaga lisan.
Maka sudah seharusnya kita menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut, agar kita tidak menjadi golongan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Dan bisa dipastika ketika kita menjaga lisan dan hindari perdebatan, hidup kita pasti akan menjadi lebih tenang.
Karena tidak ada orang lain yang membenci kita karena perbuatan kita.
Demikianlah khutbah yang pertama ini.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ