Ustadz pun menyambungnya dengan mengatakan bahwa Islam itu dibangun atas rasa takut dan harap.
Apabila hanya membesarkan rasa takut, maka bisa jadi tidak melakukan apapun karena terlalu takut dengan hukumannya.
Atau rasa takut hanya akan membuat seseorang tidak gagal saja, tapi tidak berprestasi.
Dalam artian sebatas lulus dari nilai minimum, tapi tidak ada upaya untuk sampai pada kemampuan terbaiknya.
Ketakutan harus diimbangi dengan sesuatu yang lain sehingga membentuk pola pikir bahwa Allah itu tidak semata hanya menghukum hamba-Nya yang salah, tapi disandingkan dengan banyak kenikmatan lainnya jika kita mau berbuat.
Yaitu dengan adanya harap, seseorang akan mampu berbuat lebih daripada sekedar melewati batas aman saja. ***