“Ketika seorang wanita menyimpan emosi negatif, tanpa sadar itu dibuang ke anak-anak. Jadi anak-anak banyak kecipratan emosi ibunya dan itu membuat dia tidak nyaman tinggal di rumah,” ungkap Ustadz Bendri.
Dalam surat Al-A'raf ayat 58 dijelaskan
Layanan Pelanggan yang Dapat Diterima dengan Baik
Artinya: “Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur seizin Tuhannya.”
Baca Juga: 10 Daftar Pernikahan yang Wajib Diketahui, agar Rencana Pernikahan Berjalan Sesuai Harapan
Menurut Ustadz Bendri ayat itu memberikan makna bahwa ibu atau wanita itu diibaratkan seperti tanah.
Jika tanahnya baik maka akan keluar tanaman yang baik, begitu pula sebaliknya jika tanahnya buruk maka tanamannya juga akan buruk.
Sehingga dapat diibaratkan bahwa ketika kondisi seorang istri atau ibu itu baik maka anak-anaknya juga akan memiliki kondisi yang baik, begitu pula sebaliknya.
Dan kondisi seorang istri itu dipengaruhi oleh suaminya.
Kondisi istri yang tidak baik dapat dipengaruhi oleh seorang suami yang kurang sadar atau memperhatikan istrinya.
Ustadz Bendri menambahkan, “Kalau LDR (hubungan jarak jauh) yang ditanya itu jangan nanya anak dulu, nanya perasaan istri kamu dulu”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak bisa dipertentangkan mana yang lebih penting menjadi suami atau ayah yang baik.
Tetapi kedua hal itu berjalan dalam tahapan, yaitu menjadi suami yang baik dulu baru setelah itu menjadi ayah yang baik. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/