Dalam hadits ini yang diampuni dosa-dosa sebelumnya adalah orang-orang yang berpuasa karena iman dan mengharap ridho Allah SWT.
Dalam kitab Maqaashid al-Shaum halaman 15 disebutkan bahwa yang disebutkan dengan iman di sini adalah meyakini bahwa puasa adalah kewajiban dan kita yakin dalam melaksanakannya.
Sementara Ihtisaban (mengharap pahala) adalah merendahkan diri memohon balasan dari Allah sebagai bentuk penyerahan diri, pernyataan keimanan dan menyatakan kelemahan dihadapan-Nya.
Jika kita bisa benar-benar lakukan hal ini saat berpuasa, maka Insya Allah kita akan diampuni dosa-dosa kita terdahulu dan kita kembali kepada kesucian seperti bayi yang terlahir kembali.
Kesucian inipun semakin lengkap dengan gugurnya dosa kita kepada sesama manusia yang kita lakukan melalui saling memaafkan pada momentum Idul fitri di bulan Syawal.
Sehingga predikat kesucian ini harus kita rawat dan pertahankan dengan berjuang agar noda-noda dosa tidak menempel lagi di lembaran putih kehidupan kita mulai bulan Syawal ini.
Demikianlah dua predikat yang mudah-mudahan bisa kita raih setelah pusa dan harus kita rawat dan pertahankan mulai bulan Syawal ini.
Semoga kita diberikan kekuatan, perlindungan, anugerah, taufik dari Allah SWT untuk meraih dua predikat tersebut dan bisa kita pertahankan sampai ajal menjemput kita, Aamiin.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/GRQA5Lke51j3RbYNWGcEPf atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.
