GENMUSLIM.id - Dalam Islam, nasihat adalah media penyampaian kritikan dan kepedulian kita terhadap saudara seiman seagama.
Secara sederhana, nasihat dapat dikatakan sebagai cara tolong-menolong secara lisan.
Sebagai umat Muslim, diajarkan dalam Islam untuk saling memberi nasihat ketika melihat saudara seiman terjerumus pada hal-hal yang buruk, entah itu membuat suatu kerusakan sampai membahayakan nyawa.
Berbicara tentang nasihat dan anjurannya dalam Islam, ada satu hal yang menarik perhatian umat Muslim hingga mengundang pertanyaan.
Pertanyaan yang dimaksud yakni jika kita memiliki banyak dosa, apakah kita pantas memberi nasihat.
Mari kita simak penjelasannya!
Dalam Lathaiful Ma’arif halaman 19, Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah mengatakan: “Andaikan tidak menasihati kecuali orang yang terbebas dari kesalahan, niscaya tidak ada seorang pun yang memberi nasihat setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab, tidak yang maksum setelah beliau.”
Dari riwayat tersebut, dapat diartikan bahwa tidak ada satupun orang yang terbebas dari kesalahan dan dosa seperti Rasulullah.
Rasulullah memang dikenal sebagai seorang yang maksum, yaitu terbebas dari dosa.
Memberi nasihat menjadi hal yang sangat dianjurkan dalam Islam meskipun dalam diri seseorang masih memiliki dosa dan kesalahan, namun ia berhak untuk memberikan nasihat sebagai bentuk kebaikannya terhadap saudaranya.
Tentunya, pemberian nasihat ini dengan cara dan adab agar nasihat mudah diterima.
Anjuran untuk saling memberikan nasihat dalam kebaikan kepada sesame muslim telah Allah perintahkan dalam Al-Quran.