GENMUSLIM.id - Kultum Ramadhan 2024 merujuk kepada ceramah atau kuliah agama yang disampaikan selama bulan Ramadhan tahun 2024.
Kultum Ramadhan 2024 ini biasanya berfokus pada tema-tema keagamaan yang relevan dengan bulan suci Ramadhan, seperti pentingnya ibadah, nilai-nilai moral, pelajaran dari Al-Quran dan hadis, serta nasihat untuk meningkatkan kualitas spiritual umat Muslim.
Dalam kultum Ramadhan 2024, para penceramah atau ustaz/ustadzah biasanya menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan moral kepada jamaah yang hadir untuk memotivasi dan memberi pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.
Kultum ini juga dapat mencakup topik-topik seperti akhlak, toleransi, kepedulian sosial, dan cara menjalani ibadah dengan baik selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: Ramadhan 2024: Apa Itu Rafat? Ketika Amalan Menjadi Sia-Sia Akibat Berpacaran Dikala Berpuasa
Kultum Ramadhan 2024 bisa menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk mendapatkan inspirasi, meningkatkan pemahaman agama, serta merenungkan nilai-nilai spiritual dalam menjalani ibadah di bulan penuh berkah ini.
Dilansir Genmuslim.id dari YouTube @DailyMoslems pada Selasa, 2 April 2024, Ustadz Abdul Somad memaparkan mengenai ciri orang yang tidak bisa mencium bau surga.
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyoroti perilaku dan sifat-sifat yang mungkin menghalangi seseorang dari memperoleh kebaikan serta keberkahan dari Allah SWT.
Berikut ini ciri orang yang tidak bisa mencium bau surga menurut penjelasan dari Ustadz Abdul Somad:
“Kalau hanya dengan pengajian datang sombong, banyak hafal ayat makin mengerti dalil hanya untuk mendebat, siapa yang mencari ilmu yang mestinya hanya mencari kemuliaan Allah, tapi kemudian dia mencari hanya dunia yang didapatkan, maka dia tidak akan mencium bau surga.”
Dari penjelasan Ustadz Abdul Somad mengenai ciri orang yang tidak bisa mencium bau surga tersebut menyoroti sikap dan niat dalam menuntut ilmu agama.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa seseorang yang hadir dalam pengajian dengan sikap sombong, hanya menghafal ayat-ayat Al-Quran untuk dipamerkan kepada orang lain, serta menggunakan pengetahuan agama hanya untuk tujuan mendebat, tidak akan dapat merasakan kehadiran dan keberkahan surga.
Hal ini disebabkan karena niatnya yang tidak murni, di mana pencarian ilmu agama tidaklah dilakukan semata-mata untuk mencari keridhaan dan kemuliaan Allah SWT, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan duniawi atau untuk meningkatkan status sosial.
