Uang Atau Beras? Inilah Harta yang Paling Afdhol Untuk Zakat Fitrah: Simak Penjelasan Dari Ustadz Zacky Mirza

Photo Author
- Selasa, 2 April 2024 | 09:44 WIB
Ilustrasi beras atau uang untuk membayar zakat fitrah ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Iim Maya Sofa/ Canva))
Ilustrasi beras atau uang untuk membayar zakat fitrah ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Iim Maya Sofa/ Canva))

Pertanyaan ini seringkali membingungkan, terutama di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat modern.

Menurut Ustadz Zacky Mirza, dalam Islam terdapat fleksibilitas dalam menentukan jenis harta yang digunakan untuk membayar zakat fitrah.

"Allah SWT dalam Al-Quran tidak secara spesifik menyebutkan jenis harta apa yang sebaiknya digunakan untuk zakat fitrah. Yang penting adalah niat dan kesungguhan untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan sebaik mungkin," ujarnya.

Namun, beliau menambahkan bahwa memilih jenis harta yang paling dibutuhkan oleh mustahik (orang yang berhak menerima zakat) adalah suatu tindakan yang paling mulia.

"Jika mustahik lebih membutuhkan bantuan berupa beras, maka lebih baik membayar zakat fitrah dengan beras. Namun, jika mustahik lebih membutuhkan bantuan dalam bentuk uang untuk kebutuhan lainnya, maka uang pun dapat digunakan," jelasnya.

Baca Juga: Tips Menggapai Lailatul Qadar: 5 Perkara yang Bisa Bantu Agar Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan Dapat Optimal

Lebih lanjut, Ustadz Zacky Mirza menggarisbawahi pentingnya memperhatikan kondisi lokal dan kebutuhan riil masyarakat setempat.

"Tidak ada aturan baku yang mengikat dalam hal ini. Yang terpenting adalah memiliki empati dan kepekaan terhadap kondisi sesama Muslim yang membutuhkan," tambahnya.

Selain itu, Ustadz Zacky Mirza juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dari harta yang diberikan sebagai zakat fitrah.

"Kita harus memastikan bahwa harta yang diberikan layak untuk dikonsumsi dan sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan pangan. Zakat fitrah adalah bentuk ibadah, dan ibadah harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesempurnaan," katanya.

Beliau juga menjelaskan bahwa, “Kita perlu mengenali dan memenuhi kebutuhan pokok Masyarakat atau suatu kaum. Jadi dulu pada jaman rasul zakat fitrah ya pakai gandum, kemudian masuk ke Indonesia, jadilah beras. Karena kebutuhan orang Indonesia bukan gandum, melainkan beras.”

Baca Juga: Begini Muslim Amerika Latin merayakan Ramadhan di tengah kesedihan dan Solidaritas terhadap Gaza, Simak di Sini!

“Kemudian jika kita lihat sekarang, sepertinya Masyarakat kita lebih menyukai uang, jadi ya tidak apa-apa jika zakat fitrah dikonversi dengan uang untuk pembayarannya. Yang penting niatnya” ujar beliau.

Dengan demikian, meskipun ada berbagai pendapat dan preferensi mengenai apakah lebih baik menggunakan uang atau beras untuk membayar zakat fitrah, yang terpenting adalah niat tulus untuk membantu sesama Muslim yang membutuhkan.

Memperhatikan kondisi dan kebutuhan riil masyarakat setempat juga merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan jenis harta yang paling afdhol untuk zakat fitrah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X