Pertama, dilihat dari pertanyaan saudara kita ini, sepertinya beliau memastikan bahwa lailatul qadar itu jatuh di malam 27 ramadhan.
“Dan ini tidak benar,” Ujarnya.
Beliau lanjut menjelaskan bahwa paling besar kemungkinan, malam Lailatul Qadar itu ada pada malam ke-27.
Bahkan Nabi sendiripun tidak pernah memastikannya.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
“Beliau pernah bermimpi kapan lailatul qadar, dan ingin mengabarkan kepada umatnya, tapi beliau di buat lupa.”
(HR. Muslim No. 1168).
“Jadi, memang kemungkinan besar lailatul qadar itu di malam ke-27, tapi tidak bisa kita pastikan” katanya.
“Yang bisa dipastikan adalah malam lailatul qadar itu ada di 10 hari terakhir ramadhan,” tambahnya.
Anjuran untuk umat Islam hendaknya kita semangat dan memperbanyak amalan baik kita di 10 hari terakhir ramadhan.
Agar ada jaminan kita akan mendapatkan lailatul qadar.
Kembali ke pertanyaan di atas, bagaimana jika seseorang tidur di malam lailatul qadar? Ini tentu menjadi persoalan bagi sebagian orang.
“Kita tidak mengatakan ia telah melakukan hal yang diharamkan,” tegas Syaikh Sa’ad Bin Turki Al-Khotslan.
Beliau mengatakan bahwa, untuk mencari malam lailatul qadar itu memang dianjurkan dalam agama Islam.