Tanpa membantah perkataan suaminya, Ia langsung membenarkan kisah tersebut dan beriman kepada Allah dan Rasulullah.
Setiap kegundahan yang Rasulullah ceritakan atas perlakuan orang-orang Quraisy selalu Khadijah dengarkan dengan penuh perhatian dan menguatkan hati Rasulullah agar semangat lagi bersabar untuk mengajak orang-orang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Begitulah langkah awal Khadijah Binti Khuwailid dalam menyertai Rasulullah berjihad di jalan Allah.
Beliau turut menanggung pahit getirnya rintangan dalam menyebarkan agama Allah.
Sejak beliau memiliki banyak harta kekayaan hingga tidak memiliki apa-apa, Khadijah tetap setia mendampingi Rasulullah tanpa pernah sekali pun membuatnya kecewa.
Baca Juga: Flash Sale 50 Persen! Tiket Bus Arus Mudik Lebaran 2024 Oleh AntTour, Yuk Kita Simak Penjelasannya
Karena akhlaknya yang begitu mulia, Khadijah pun mendapat julukan Ath-Thahirah atau wanita suci.
Banyak tantangan yang harus dihadapi Rasulullah pada saat berdakwah di Makkah.
Caci maki bahkan siksaan kerapkali dirasakannya dan juga para Sahabat.
Perlakuan buruk orang-orang kafir semakin bertambah ketika paman Rasulullah, Abu Thalib meninggal.
Paman yang selama ini ikut membentengi beliau dari kejamnya siksaan kafir Quraisy.
Berselang dua atau tiga bulan dari wafatnya Abu Thalib, Rasulullah ditimpa kesedihan lagi.
Kesedihan yang mendalam beliau rasakan sebab istri tercinta, perempuan suci Khadijah binti Khuwailid juga berpulang ke rahmatullah.
Tepatnya Khadijah wafat pada tanggal 11 bulan Ramadhan tahun 10 H dari kenabian dalam usia 65 tahun, sedangkan Rasululullah ketika itu berusia 50 tahun.