GENMUSLIM.id - Bulan Ramadhan menjadi bulan di mana semua pahala yang didapatkan bisa dilipatgandakan, walaupun hanya dengan melakukan amalan yang kecil.
Namun, apa yang terjadi jika seseorang justru melakukan pacaran saat berpuasa? Apakah pahala orang tersebut masih diterima?
Namanya puasa pasti berkaitan dengan menahan hawa nafsu. Tidak hanya nafsu untuk makan, tapi juga nafsu untuk menahan diri dari zina baik dari zina mata, hati, dan lain-lain.
Sementara pacaran ini termasuk zina karena pasangan belum mempunyai status resmi sebagai pasangan suami istri namun sudah berhubungan layaknya suami istri.
Walaupun menahan diri untuk tidak bersentuhan tangan dan sebagainya, tetapi tetap saja bermesraan lewat video call, chat, dan lain-lain dimana terjadi kontak mata dalam waktu lama akan membawa kemudharatan dan masih termasuk zina yaitu zina mata.
Pacaran dianggap menyenangkan jika seseorang tidak mengetahui arti dari sebuah hubungan yang baik dalam islam. Islam tidak mengindahkan hubungan yang tidak terikat resmi dalam pernikahan.
Hal tersebut disebabkan karena dengan berhubungan tanpa adanya status suami istri yang sah akan menimbulkan dosa kemaksiatan yang besar.
Pacaran saat berpuasa mungkin dilakukan karena dengan hal tersebut, ada seseorang yang senantiasa menyemangati kita dalam menjalani hari dengan berpuasa, menemani waktu sahur, berbuka, sehingga akan terasa lebih indah jika semuanya dilakukan bersama-sama.
Tapi ingat ya, hal yang menyenangkan itu hanya sebuah nafsu yang pada dasarnya semua orang mempunyai naluri tersebut.
Tinggal kita bisa memilah antara nafsu yang baik dan yang buruk. Biasanya nafsu yang menyenangkan bagi manusia merupakan hal buruk di sisi Allah dan membuat dosa orang tersebut bertambah.
Ketika seseorang berbuat maksiat di hari-hari biasa saja sudah berdosa, apalagi di bulan Ramadhan.
Pacaran saat berpuasa Ramadhan akan membuat dosa berkali lipat dan puasamu tidak diterima sehingga yang kamu dapatkan hanya rasa lapar saja.