GENMUSLIM.id - Masjid Al Azhar di Kairo berdiri sebagai tempat suci yang dihormati, menyatukan warga Mesir dan asing dalam pengabdian spiritual.
Khususnya pada malam hari dan shalat Tarawih yang diadakan sepanjang bulan suci Ramadhan.
Para jamaah berdatangan setiap harinya, masjid ini memiliki semangat persahabatan, persaudaraan, dan persatuan yang mendalam, saksi bisu penjalanan spiritual yang menyatukan hati dan jiwa masyarakat Mesir serta peziarah dari seluruh dunia.
Nazir Ayyad, sekretaris jenderal Akademi Riset Islam, mencatat pentingnya masjid, menggambarkannya sebagai ruang suci di mana hati saling terkait, budaya selaras, dan batas-batas fisik larut dalam doa dan nilai spiritual yang dalam.
Ayyad menggarisbawahi peran penting masjid dalam memelihara suasana Ramadhan, membimbing orang-orang yang berpuasa dalam perjalanan spiritual mereka, dan mencari berkah ilahi bagi semua yang berkumpul di aula sucinya.
Baca Juga: Intip Pesan Polri Terkait Persiapan Mudik Lebaran 2024, Ada 8 Poin Penting yang Perlu Diperhatikan!
Selaras dengan hal ini, Hassan Al-Saghir, kepala Akademi Internasional Al Azhar untuk Pelatihan Imam dan Pengkhotbah, menekankan keberagaman umat beriman yang berkumpul di masjid setiap hari.
Mereka berasal dari berbagai wilayah di Mesir dan lebih dari 100 negara. Beberapa dari mereka bersekolah di Sekolah Al Azhar, di mana mereka membawa semangat intelektual dan keseriusan dalam menekuni ilmu agama.
Di dalam jamaah yang bersemangat ini, para pembaca Al-Qur'an terkenal memimpin salat malam dan salat Tarawih, memperkaya pengalaman spiritual bagi semua yang ikut serta.
Menyadari pentingnya inklusivitas, pusat media masjid menyiarkan salat secara langsung di platform media sosial, memastikan bahwa mereka yang tidak dapat hadir secara fisik masih dapat bergabung dalam pengalaman ibadah bersama.
Abdel Moneim Fouad, pengawas umum kegiatan ilmiah di masjid tersebut, menyoroti program Ramadhan yang komprehensif, yang mencakup segudang pengajian, pertemuan, dan perayaan komunal, di samping penyediaan ribuan makanan sehari- hari untuk pelajar asing, yang mewujudkan etos kemurahan hati dan kemurahan hati, dukungan komunal.
Di tengah kerumunan jamaah di Masjid Al Azhar, individu seperti Ahmed Sayed, seorang pekerja berusia 45 tahun dari daerah sekitar Al-Hussein, menemukan ketenangan dan peremajaan spiritual dengan melakukan shalat Tarawih selama Ramadhan.
Meskipun letaknya dekat dengan masjid, Sayed memesan kunjungannya pada bulan suci ini, karena tertarik dengan suasana spiritual yang tenang dan pembacaan Al-Qur'an yang merdu oleh para syekh yang dihormati.
