Baca Juga: Tata Cara Sholat Tarawih yang Benar dan Keutamaannya di Bulan Suci Ramadhan, Simak Penjelasannya!
Misalnya si A sedang marah, ia tentu berada di zona nafs amarah.
Untuk bisa naik level maka membutuhkan waktu yang lama dibanding untuk turun level.
Dr Aisyah Dahlan juga menambahkan jika semakin dekat hubungan seseorang maka jangka waktu dia menerima atau memaafkan akan semakin lama dibanding dengan orang yang memiliki hubungan jauh.
Cara yang paling mudah dalam menangani marah adalah relaksasi otak dengan merilekskan otak limbik dan batang otak.
Saat kedua bagian ini tegang maka neo cortex yang sebagai tempat ilmu pengetahuan, informasi dan nasehat terblokir sementara.
Baca Juga: Jika Allah Mencintaiku, Kenapa Mengujiku? Kisah Ruben, Warga Australia yang Mualaf di Masjid Preston
Oleh karena itu, saat sedang marah biasanya manusia sering tidak bisa berpikir jernih bahkan melakukan hal nekat.
Cara agar merilekskan otak limbik dan batang otak adalah dengan banyak-banyak melafalkan kata “astagfirullah” atau kalimat yang ada lafaz Allah-nya.
Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad
“Siapa saja rutin membaca istighfar maka Allah akan memberikan solusi atas setiap kesulitannya, penyelesaian bagi setiap permasalahannya, dan Dia akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terduga” (HR. Abu Dawud, Ibu Majah, Hakim dan Baihaqi)
Lalu cara umumnya adalah dengan banyak-banyak menarik nafas dalam.Ini dilakukan untuk menarik oksigen ke dalam otak.
Darah yang berada di otak jika banyak mengandung oksigen maka akan dapat membantu relaksasi otak.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/