Kultum Ramadhan 2024: Hindari Marah dan Berkata Kasar Agar Ibadah Puasa Menjadi Lebih Berkah

Photo Author
- Senin, 18 Maret 2024 | 21:28 WIB
Kultum Ramadhan 2024 ((GENMUSLIM.id/dok: Rusydan Abdul Hadi/Canva))
Kultum Ramadhan 2024 ((GENMUSLIM.id/dok: Rusydan Abdul Hadi/Canva))

 

GENMUSLIM.id – Sobat Genmuslim, tidak terasa Ramadhan 2024 telah berjalan sepekan.

Selain menjalankan ibadah puasa, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan seorang muslim dalam menjalani Ramadhan 2024.

Materi kultum Ramadhan 2024 kali ini akan membahas salah satu hal tersebut yaitu tentang menahan amarah serta menghindari kata-kata kasar.

Baca Juga: Anti Baper! Cara Menyikapi Pujian dan Hinaan, Inilah Tips dari Rena Reni Peserta Aksi Asia 2024 Perwakilan Indonesia

Meskipun tidak membatalkan ibadah puasa, marah serta kata-kata kasar bisa mengurangi keberkahan bulan puasa.

Memang terkadang atau bahkan sering dalam keseharian kita ada saja hal yang bisa memicu kemarahan.

Dan terkadang seseorang melampiaskan kemarahannya kepada siapa saja yang tidak hubungannya dengan pemicu kemarahan, seperti kepada anak, istri, atau bawahan.

Namun perlu dipahami, bahwa orang yang berpuasa seharusnya memiliki sifat lembut dan berusaha menahan diri dari marah, juga tidak sampai bertengkar dengan orang lain.

Baca Juga: Ramadhan 2024: “Urusan Agama Kita Toleran, Urusan Takjil Kita Duluan”! Fenomena “War” Takjil Lucu Rukunkan Masyarakat

Tetaplah bersikap lembut meskipun terhadap orang yang berbuat jahat padamu.

Ini sesuai dengan nasehat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ

"Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dianti Nur Rahayu

Sumber: Syarh Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Al Quranul Karim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X