Dengan balasan ia akan mendapatkan gantinya kelak di surga dengan pohon yang jika berjalan (mengendarai kuda) tidak akan keluar selama 100 tahun karena keteduhan pohon tersebut.
Namun Abu Lubabah menolak tawaran Nabi SAW karena pohon itu adalah satu-satunya harta yang ia miliki.
Mendengar penolakan itu Nabi SAW pun tidak marah dan tidak memaksa Abu Lubabah untuk melakukannya.
Bagaimanapun Abu Lubabah adalah seorang yang ahli ibadah dan ikut terlibat dalam perang Badar.
Kemudian Abu Dahdah menghampiri Nabi SAW dan bertanya, jika ia yang melakukan hal itu (memberikan pohon kurma kepada yatim) apakah akan mendapatkan seperti yang di janjikan.
Nabi SAW Pun menjawab bahwa tentu saja ia akan mendapatkan apa yang dijanjikan jika melakukan hal tersebut.
Lantas Abu Dahdah langsung meninggalkan Nabi SAW dan segera pergi menemui Abu Lubabah.
Setelah bertemu, Abu Dahdah langsung menawarkan untuk menukar 1 pohon kurma milik Abu Lubabah dengan 600 pohon kurma beserta apa yang ada didalamnya.
Mendengar hal itu Abu Lubabah merasa tidak percaya dan langsung menyetujuinya.
Abu Dahdah pun menemui yatim tersebut dan memberikan 1 pohon kurma yang ia tukar kepada anak itu dan mereka bebas memakannya kapan saja.
Lalu ia mendatangi istri dan anaknya untuk memberitahukan bahwa ladang dengan 600 pohon kurma itu bukan lagi miliknya.
Ia telah menukarnya dengan 1 pohon kurma dan memberikannya kepada anak yatim dengan balasan pahala yang ia dapat di surga kelak.
Karena ia yakni bahwa Allah SWT akan memberinya sesuatu yang lebih baik daripada dunia.
Kabar itu sampai kepada Nabi SAW. Lalu beliau mendoakan Abu Dahdah dan keluarganya dengan keberkahan. Maka Abu Dahdah hidup dalam keberkahan dan kekayaan yang melimpah.