GENMUSLIM.id – Niat puasa merupakan aspek penting yang harus dilakukan oleh seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Menurut perspektif madzhab Syafii, niat puasa itu hukumnya wajib untuk diucapkan.
Karena niat puasa termasuk dari rukun puasa. Artinya, tidaklah sah puasa seseorang tanpa adanya niat.
Oleh karenanya, niat puasa menjadi salah satu penentu sah atau tidaknya puasa seseorang.
Kapan Niat Puasa Ramadhan?
Madzhab syafii pun menjelaskan bahwasannya niat puasa Ramadhan diucapkan pada waktu yang telah ditentukan.
Niat puasa Ramadhan diucapkan pada waktu terbentang antara ba'da Maghrib (setelah maghrib) sampai dengan sebelum Subuh.
Sebagaimana ungkapan dari As-Syaikh Dr. Hisyam Kami Hamid dalam Kitab Al-Imta bi Syarhi Matni Abi Syuja, bahwa niat puasa Ramadhan sah dari terbenamnya matahari (maghrib) sampai terbitnya fajar (subuh).
Apa Dalilnya?
“Dari Hafshah Ummul Mukminin rahiyallahu’anha, dari Nabi Muhammad Saw bersabda: ‘Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)
Adapun ketentuan niat puasa Ramadhan terbagi menjadi 3:
- Niat Tabyit (berniat di malam hari)
- Niat harus dilakukan pada malam hari (antara waktu setelah maghrib sampai dengan subuh).
- Niat yang diucapkan pada waktu subuh, maka hukumnya tidak sah. Sebagaimana ungkapan dari Al-Imam Al-Bajuri: