GENMUSLIM.id – Dalam menjalankan ibadah puasa umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Mengapa ajaran Islam menganjurkan untuk makan sahur? Bukankah makan sahur itu hanya perkara sekedar makan dan minum saja?
Dibalik menjalankan makan sahur banyak sekali hikmah dan manfaat yang dapat umat Islam peroleh.
Nabi Muhammad saw pernah menjelaskan bahwa dibalik makan sahur terdapat dalam makan sahur. Berikut ini haditsnya:
عن أنس رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم: تسحروا فإن في السحور بركة (رواه الشيخان)
Artinya: “Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda: sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan” (HR Syaikhani).
Hadits lain menjelaskan bahwa, sahur lebih dianjurkan dilakukan di akhir malam menjelang imsak. Bagi orang yang makan sahur akan mendapatkan keberkahan dibandingkan orang yang tidak sahur.
Lalu, apakah keberkahan itu? Berikut ini penjelasannya.
Syekh Hasan al-Masyath dalam kitab Is’afu Ahl al-Iman bi Wadza’if Syahri Ramadhan (halaman 59 sampai 60) memaparkan secara rinci dan sistematis terkait hikmah di balik kesunnahan sahur.
Rasulullah saw telah menganjurkan sahur. Hal tersebut dihukumi sunnah. Umat Islam mengikutinya, jika dahulu Rasulullah tidak sahur, umat Islam juga kan tidak akan sahur, karena menganggap tidak sahur merupakan tidak kesunnahan.
Baca Juga: Bingung Sahur Masak Apa? Cobain Kuy Ide Masakan Ayam Suwir Kemangi di Bulan Ramadhan, Dijamin Mantul
Begitulah Nabi Muhammad mengerti apa yang dirasakan oleh umatnya.
Sahur dinilai sebagai bentuk kasih sayang Nabi kepada umatnya, sehingga Nabi melakukan dan menganjurkan sahur yang akan menjalankan ibadah puasa.
Secara tidak langsung, makan sahur akan membuat kita memiliki tenaga dalam beraktivitas sehari-hari terutama dalam beribadah di siang hari.