Rakyat Ba'labak mencari Nabi Ilyas As untuk membunuhnya agar musibah itu segera berakhir. Nabi Ilyas As yang mengetahui rencana tersebut, segera meninggalkan tempat persembunyiannya.
Nabi Ilyas As berlari dengan cara menyelusuri sungai dan bersembunyi di sebuah rumah tua yang ditinggali oleh wanita dan anak laki-laki.
Anak laki-laki di rumah tersebut ternyata sedang sakit parah. Karena merasa kasihan, Nabi Ilyas As berdoa kepada Allah SWT untuk mengangkat penyakit tersebut.
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ilyas As dan anak tersebut sembuh dari penyakitnya. Anak laki-laki tersebut bernama Ilyasa.
Baca Juga: Kilas Balik Penaklukan Palestina Pada Masa Kepemimpinan Umar bin Khattab, Simak Kisahnya!
Hingga suatu hari, Allah SWT mengangkat Ilyasa sebagai nabi untuk membantu Nabi Ilyas As berdakwah.
Nabi Ilyas As dan Nabi Ilyasa As kembali ke negeri Ba'labak untuk kembali berdakwah. Namun, ternyata selama Nabi Ilyas As pergi, negeri tersebut terus mengalami kemarau yang menyebabkan kematian.
Nabi Ilyas As membuat perjanjian dengan kaumnya agar meninggalkan berhala dan bertobat kepada Allah SWT dan mereka menyanggupi hal itu.
Nabi Ilyas As berdoa kepada Allah SWT untuk mengakhiri azab tersebut. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ilyas As tersebut.
Namun setelah kemarau panjang tersebut berakhir, rakyat Ba'labak kembali menyembah berhala.
Nabi Ilyas As kembali berdoa kepada Allah SWT untuk bukakan kembali hati kaumnya. Negeri tersebut kembali dilanda kemarau panjang.
Diakhir kisah, Nabi Ilyas As meninggalkan kaumnya yang ingkar dan durhaka kepadanya.
Nabi Ilyas As berdoa kepada Allah SWT untuk mencabut nyawanya. Allah SWT kemudian menurunkan sebuah binatang.