GENMUSLIM.id - Dalam haditsnya yang diriwayatkan dalam tradisi Islam, Rasulullah SAW menyebutkan banyak tanda-tanda akhir zaman.
Salah satu tanda akhir zaman adalah akan ada pemimpin yang ketika berbicara tidak memaki ilmu.
Munculnya pemimpin seperti sebagai tanda akhir zaman, bisa diinterpretasikan sebagai tanda-tanda ketidakstabilan sosial dan ketidakmampuan pemerintahan atau otoritas yang kompeten untuk mengelola urusan dengan baik.
Banyak ulama dan cendekiawan Islam telah memahami bahwa fenomena-fenomena seperti korupsi, ketidakadilan, dan kepemimpinan yang buruk dapat mencerminkan pemenuhan tanda akhir zaman ini.
Namun, penafsiran mengenai tanda-tanda akhir zaman ini dapat bervariasi di antara ulama dan masyarakat Muslim.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa interpretasi terhadap tanda-tanda zaman harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak selalu mengarah pada pandangan yang sama di semua komunitas Islam.
Terdapat bunyi Haditsnya, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diserahkannya urusan bukan pada ahlinya." (HR. Bukhari)
Tanda ini mencerminkan kondisi di mana orang yang tidak kompeten atau tidak layak dipercayakan dengan tanggung jawab diarahkan untuk mengurus urusan yang seharusnya menjadi domain orang yang lebih cakap atau ahli dalam bidang tersebut.
Hal ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, termasuk dalam pemerintahan, organisasi, atau kehidupan sosial masyarakat.
Termasuk pula seseorang atau tokoh agama yang berbicara sudah tidak memakai ilmu.
Dari banyak hadits yang meramalkan tanda-tanda akhir zaman menurut kepercayaan Islam. Hadits tersebut dapat menyoroti bahwa pada saat menjelang kiamat, orang-orang yang tidak pantas akan memimpin suku-suku atau kelompok-kelompok.
Ini mencerminkan keyakinan bahwa menjelang hari kiamat, masyarakat akan mengalami kekacauan moral dan pemimpin yang tidak layak akan muncul di antara mereka.