perintahkan nabi Muhammad bekerja (Beramal shaleh dan menyebarkan ajaran yang benar) sampai saatnya pertolongan Allah datang.
Dan ayat terakhir menerangkan untuk selalu bergantung dan memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Dilansir Genmuslim.id dari YouTube Najwa Shihab Jumat 16 Februari 2024. Prof Quraish Shihab mengatakan bahwa tujuan surat ini adalah menanamkan optimisme khususnya kepada orang-orang yang ragu, yang
tidak stabil. karena itu dia berbicara tentang anugerah yang diberikan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw bertujuan agar dia optimis menyangkut masa depan dan juga umatnya untuk selalu optimis akan masa depan.
Abi Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa ada yang menarik dikalangan ulama mengenai surat ini.
Beliau menjelaskan mengenai perbedaan ketika Nabi Musa memohon kelapangan kepada Allah.
Saat itu nabi Musa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar dimudahkan saat berbicara dengan Fir'aun dan kemudian Allah kabulkan.
Baca Juga: Seorang Muslim Harus Tahu! Ada Puasa-Puasa Selain Ramadhan, Bahkan Beberapa Hukumnya Haram
Robbisrohli sodri ("Ya Allah, lapangkanlah dadaku")
Sedangkan dalam surat ini nabi Muhammad tidak meminta tapi diberi kelapangan dada oleh Allah. Apa perbedaannya?
Prof. Quraish Shihab pun kembali menjelaskan bahwa yang bermohon belum tentu dikasih, kalau diberi tanpa bermohon pasti dikasih dan pasti lebih dicintai. itulah perbedaannya
"Yang penting untuk kita harus menyadari bagaimana dada itu dilapangkan Tuhan? salah satu caranya adalah kalau kita mendekat kepadanya", sambung Abi Quraish Shihab.
Kelapangan hati akan didapat melalui ibadah dan melalui ketaatan kepadaNya karena kesulitan selalu beriringan dengan kemudahan.
Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Wasith mengutip sebuah hadits Nabi yang menceritakan, “Suatu hari Nabi SAW keluar rumah dalam kondisi senang dan bahagia, beliau tertawa dan bersabda, “Satu kesulitan tidak akan
mengalahkan dua kemudahan. Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan, dan sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.”