Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
Apabila seorang sudah melakukan shalat istikharah untuk memantapkan suatu pilihan, kemudian dadanya merasakan lapang pada pilihan tersebut, ini adalah tanda bahwa pilihan itulah yang menjadi pilihan Allah ta’ala.
Lantas, bagaimana dengan mimpi yang selama ini dianggap sebagai jawaban dari sholat istikharah?
Mimpi bukanlah syarat terjawabnya sholat istikharah.
Membatasi jawaban sholat istikharah hanya dengan mimpi, sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang, adalah tidak benar.
Artinya jika tidak ada mimpi, maka ia menyangka bahwa sholat istikharah yang ia kerjakan tidak membuahkan hasil.
Tetapi bila ada petunjuk melalui mimpi, maka sholat istikharahnya berhasil. Karena bisa dikatakan bahwa mimpi tidak semuanya benar.
Ada mimpi bawaan dari setan dan ada pula mimpi yang merupakan pengaruh dari perasaan. Tidak semua mimpi itu datang dari Allah.
Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda,
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mimpi yang datang dari Allah subhanahu wa ta’ala mungkin bisa menjadi jawaban dari sholat istikharah.
Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda,
“Kenabian tidak ada lagi selain berita gembira.”