"Itu yang saya selalu sampaikan, itulah durhaka orang tua kepada anak sebelum anak durhaka kepada orang tua," sambungnya.
Baca Juga: Kisah Seorang Ayah Durhaka Zaman Khalifah Umar Bin Khattab, Banyak Pelajaran Tersirat Dibaliknya
- Menghina anak
Menghina bukanlah perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama islam.
Menghina anak sangat tidak dianjurkan apalagi dilakukan di depan saudara atau pun temannya.
"Malah sampai ada yang bilang saya heran bagaimana saya bisa punya anak seperti itu, apalagi di depan orang, di depan kawan-kawannya," ujar Syekh Ali Jaber
Apabila ada sesuatu yang tidak bisa kita terima, kita bisa menasehatinya di tempat lain bukan di depan orang banyak.
Perlu diketahui bahwa anak juga merupakan individu utuh yang memiliki akal juga perasaan sehingga sangat tidak dianjurkan membimbing atau mendidik anak melalui hinaan.
- Membanding-bandingkan
Syekh Ali Jaber mengatakan apabila orang tua membandingkan anak mereka dengan anak lainnya itu adalah sebuah kesalahan yang fatal.
Membanding anak sering dijadikan pembenaran atas motivasi orangtua terhadap anak.
Nyatanya membanding-bandingkan anak malah akan membuat hati anak menjadi kecil dan minder bahkan bisa jadi membenci orangtuanya karena menganggap orang tua tidak menyayanginya.
"Mohon maaf, kita yang dewasa saja kalo ada yang membandingkan kita sama orang lain saja tersinggung apalagi anak kita", jelas Syekh Ali Jaber.
- Cinta dengan syarat
Cinta dengan syarat diartikan bahwa orang tua mencintai anaknya karena sesuatu hal bukan utuh karena anak sebagai seorang individu dan anugerah dari Allah SWT.
Syekh Ali Jaber menyampaikan bahwa cinta dengan syarat misalnya, kita mencintai anak kita apabila dia shalat atau melakukan sesuatu yang dijadikan alasan orang tua mencintai anak tersebut.
Tetapi apabila anak tersebut tidak melakukannya maka orang tua tidak cinta lagi.