Berdasarkan ayat diatas maka dapat disimpulkan bahwa jika seorang istri mensyukuri apa yang telah diberi suaminya maka akan mendatangkan rezeki yang melimpah dari Allah SWT sebab Allah SWT akan menambah rezekinya.
Hal ini mengingatkan kita pada kisah Fatimah az Zahra dan Ali bin Abi Thalib, yang mana Fatimah selalu mensyukuri apa yang Ali berikan.
Fatimah rela menggiling gandum untuk membantu Ali memenuhi kebutuhannya, dan tetap membanggakan Ali tanpa mengeluh.
Hal ini Fatimah lakukan sebab Fatimah yakin bahwa apa yang diberikan Ali adalah rezeki dari Allah SWT yang apabila ia mensyukurinya maka Allah akan tambahkan nikmatnya (rezekinya).
Dalam QS. Al Baqarah ayat 172 Allah SWT berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”.
Istri yang pandai bersyukur bisa jadi penarik rezeki bagi suaminya dengan cara mensyukuri rezeki yang telah didapat dengan lisan dan menggunakan rezeki tersebut untuk meraih ridho Allah SWT bersama suaminya sebaik-baiknya, misalnya memberikan sedekah.
Hal-hal tersebut bisa dijadikan sebagai kebiasaan oleh seorang istri agar rezeki suami melimpah yang sekaligus mendapat pahala yang berlipat.
Seorang istri yang pandai bersyukur akan rezeki suaminya akan mengelola rezeki sebaik mungkin, mengaturnya tidak hanya untuk duniawi tetapi juga akhirat agar apa yang diterimanya menjadi manfaat yang bisa mendatangkan ahala dan berkah sekaligus menjadi bekal agar meraih SyurgaNya bersama keluarganya.
Semoga kita bisa menjadi istri yang pandai bersyukur sehingga rezeki yang selalu diikhtiarkan oleh suami selalu melimpah dan berkah.
Aamiin. ***