Yuk Intip 3 Kisah Nabi berikut dalam Perannya Sebagai Ayah yang Kisahnya Tertuang dalam Al-Qur'an

Photo Author
- Sabtu, 10 Februari 2024 | 18:43 WIB
Ilustrasi Kisah Nabi (GENMUSLIM.id/dok: Pinterest )
Ilustrasi Kisah Nabi (GENMUSLIM.id/dok: Pinterest )

Kesibukan nabi Ibrahim sebagai utusan Allah juga pencari nafkah bagi keluarganya tidak lantas membuat beliau melupakan keluarganya. 

Beliau rela menempuh jarak yang cukup jauh hanya untuk memastikan keluarganya dalam keadaan aman, Ismail mendapatkan ASI dengan baik, juga lingkungan dimana Ismail bersosialisasi.

Nabi Ibrahim berhasil mendidik kedua putranya, Ismail dan Ishaq sehingga menjadi pribadi yang saleh, patuh, dan memiliki peran besar dalam sejarah umat manusia.

Nabi Ibrahim juga sangat terbuka dalam hal komunikasi dan berdiskusi. Beliau adalah salah satu contoh ayah yang demokratis Salah satu contohnya tertuang dalam surat As Shaffat ayat 102

Artinya: “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail)

menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” (QS As-Shaffat [37] ayat 102)

Dalam ayat tersebut Nabi Ibrahim mencoba berdiskusi dengan Ismail mengenai mimpinya. Beliau tidak lantas memutuskan arti dari mimpinya secara sepihak namun mengajak Ismail berdiskusi dan mendengar pendapat anaknya tersebut.

Baca Juga: Isra Miraj 2024: Yuk Ketahui Hikmah Dibalik Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad, Salah Satunya Perintah Sholat Lima Waktu

Keterbukaan antar keluarga diperlukan untuk menjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga. Adanya kebebasan berpendapat dalam keluarga membuat tiap anggota keluarga khususnya anak merasa dihargai dan didengar serta diakui keberadaanya sebagai individu utuh.

  1. Nabi Nuh, Ayah  yang selalu menyerukan kepada agama Allah

Kisah nabi Nuh sebagai ayah dan perannya dalam mendidik anak juga bisa dijadikan teladan. 

Nabi Nuh dengan sabar terus mengajak keluarganya ke jalan Allah walaupun pada akhirnya Kan'an anak beliau tetap menjadi kafir sampai meninggal.

Anak Nabi Nuh yang bernama Kan’an adalah seorang kafir. Dia menolak untuk mempercayai ayahnya bahkan bergabung dengan kelompok yang mengolok-olok sang ayah.

Kisah kesabaran dan kasih sayang nabi Nuh terhadap anaknya tertuang dalam surat Hud ayat 42-43

Artinya: “Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, “Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir. (surat hud ayat 26)

Dia (anaknya) menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air (bah)!” (Nuh) berkata, “Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah Yang Maha Penyayang."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nila Marwa

Sumber: Tafsir Al Mishbah karya Prof Quraish Shihab

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X